Disusun Oleh
Cindy Claudea Hanami (E1I016023)
Huanius Jastino Tresavaldo Q. (E1I016024)
Huanius Jastino Tresavaldo Q. (E1I016024)
Anggini Fuji Astuti (E1I016015)
Resyl Via Apriandini (E1I016051)
Winatha One Kezia (E1I06047)
Dosen Pengampu
Dr. Yar Johan, S.Pi, M.Si
Person Pesona Renta, S.Pi, M.Si
Nurlaila Ervia, S.Pi, M.Si
Dewi Purnama, S.Pi, M.Si
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2019
Provinsi Bengkulu memiliki garis pantai sepanjang 525 Km dimana pada sisi bagian timur memiliki topografi berbukit bukit dengan dataran tinggi yang subur, sedangkan pada sisi bagian barat merupakan dataran rendah yang relatif sempit. Sebagian sungai mengalir di sepanjang daerah pesisir yang dimanfaatkan untuk kepentingan irigasi yaitu Sungai Kedurang, Sungai Padang Guci, Sungai Air Nipis, Sungai Air Nalas, Sungai Air Seluma, Sungai Air Padang, Sungai Manjuto. Sebagian lainnya dimanfaatkan sebagai pendaratan ikan dan sebagai tempat berlabuhnya kapal dan perahu seperti Sungai Muar, Sungai Air Kuala Teramang, Sungai Selagan, Sungai Ketahun, Sungai Air Bantal, Sungai Air Talo, Sungai Air Seluma, Sungai Air Sambat (BPPP, 2017).
Secara geografis, Provinsi Bengkulu terletak pada daerah pesisir barat Sumatera dan berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Hal ini potensi besar Provinsi Bengkulu dalam bidang perikanan tangkap. Perairan Bengkulu berada pada WPP 572 yang memiliki potensi jenis ikan yang bernilai tinggi seperti ikan demersal, udang, lobster, ikan karang, dan lain sebagainya. Potensi perikanan tangkap terutama terdapat di Desa Pasar Pedati, Desa Pekik Nyaring dan Desa Pondok Kelapa dengan jenis komoditi Ikan Tuna, Cakalang, Tongkol, dan Udang (Sulistyo, 2014).
Tabel 1. Potensi dan Jumlah Tangkapan yang Diperbolehkan Menurut Jenis Ikan Di Provinsi Bengkulu (Sulistyo, 2014)
Selain jenis sumberdaya ikan, potensi budidaya memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan di Provinsi Bengkulu. Hal ini didukung oleh tersedianya potensi luas lahan dan pangsa pasar, baik lokal, regional, nasional maupun internasional.
Provinsi Bengkulu memiliki potensi perikanan tangkap sebesar 126.217 ton dimana potensi laut teritorial sebesar 46,195 ton dan ZEE 80,022 ton (DKP,2007). Sayangnya potensi ini dimanfaatkan 48 persen oleh masyarakat dan rendahnya kontribusi subsektor pertanian pada pertumbuhan perikanan dan pendapat nelayan.
Data statistik usaha penangkapan ikan menunjukkan hasil rata rata tangkapan sebanyak 363,18 kg/trip dengan variasi yang besar yaitu ikan kepe - kepe, tenggiri, kakap, kelong, beledang, gembur dan bawal. Rata rata harga ikan secara agregat adalah Rp 26.475,- per Kg. Dengan demikian hasil tangkapan berkisar antara Rp 5.840.000 hingga Rp 15.165.000 dengan harga rata rata Rp 9.273.900 (Sukiyono, 2016).
Tabel 2. Potensi, tingkat pemanfaatan dan peluang pengembangan usaha perikanan tangkap di Provinsi Bengkulu (Sulistyo, 2014)
Luas perbandingan wilayah perairan laut dengan wilayah perairan darat Provinsi Bengkulu adalah 19.446.000 : 1.979.515 atau 1 : 9,8. Dapat disimpulkan bahwa luas wilayah laut Provinsi Bengkulu yang dapat dikelola 9,8 kali lebih luas dibanding dengan daratannya. Provinsi Bengkulu memiliki beberapa pulau kecil Pulau Dua, Pulau Merbau, Pulau Bangkai, Pulau Satu, Pulau Karang Batu, Pulau Tikus dan Pulau Mega.
Bengkulu memiliki luas wilayah perairan laut sebesar 387,6 Km. Hal ini menjadikan masyarakat Bengkulu dominan bekerja sebagai nelayan sebagai mata pencaharian. Hal ini didukung pula dengan tinggi nya nilai ekonomi pada sumber daya ikan di kanca pasar (Septaria, 2013).
Pada tahun 2010 - 2011, nelayan Kota Bengkulu berjumlah 3.710 orang. Pada tahun 2012 meningkat menjadi 3.735 orang dari total penduduk 241. 980 jiwa. Berdasarkan data dari DKP menunjukkan terdapat usaha rumah tangga perikanan tangkap tanpa perahu sebanyak 855 buah, menggunakan perahu papan kecil sebanyak 65 buah, memakai jukung sebanyak 55 buah, menggunakan perahu papan sedang sebanyak 55 buah, menggunakan perahu papa besar sebanyak 20 buah (DKP, 2012).
POTENSI KELEMBAGAAN
Aktifitas perikanan Kota Bengkulu khususnya perikanan tangkap, menjadikan Pulau Baai sebagai pusat pendaratan ikan (PPI). Pelabuhan ini sangat berpotensi dalam mendukung sistem perekonomian. Terdapat tiga PPI di daerah Bengkulu yaitu PPI Pulau Baai, PPI Pasar Baru dan PPI Tapak Paderi (Septaria, 2013).
Tabel 3. Peluang Investasi Bidang Perikanan (BPPP, 2017)
DAFTAR PUSTAKA
BPPP Provinsi Bengkulu. 2017. Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Provinsi Bengkulu.
DKP Provinsi Bengkulu. 2012. Tabel Data Kelautan Pesisir dan Pulau Pulau Kecil (KP3K) Provinsi Bengkulu.
Septaria, Ema; Yamani, M. 2013. Pemanfataan Pelabuhan Pendaratan Ikan Bagi Kapal Penangkapan/ Pengangkut Ikan di Kota Bengkulu Berdasarkan UU Perikanan. Laporan Akhir. Fakultas Hukum. Universitas Bengkulu. Bengkulu
Sukiyono, Ketut; Romdhon, M. Mustopa. 2016. Efisiensi Alokatif Faktor Produksi Pada Usaha Perikanan Tangkap di Kota Bengkulu : Kasus Pada Alat Tangkap Gillnet. Jurnal Saintek Perikanan. Vol 11(2) : 99 - 104.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar